Minggu, 19 Mei 2013

Dari Wali Nikah sampe Mengubah Nasibbb

Seperti biasa Adzan maghrib memanggil kami untuk melangkah ke Masjid Nurul Huda deket kosan. Namun ini hari minggu, saya ingat kalo hari ini ada acara pengajian di masjid ini. Rasanya sudah lama tidak hadir dalam majelis ilmu, rasanya kering kerontang. Dalam hati setelah sholat nanti Insya Allah diniatkan ikut Majelis ini.

Selesai salam maghrib saya ikut dzikir sampai doa. Teman saya sudah pulang seperti biasa. Ketika ikut pengajian ini hati rasanya adem, larut dalam dzikir pembuka majelis ini. Ya Rabb terima kasih telah membuka hati ini untuk menuntut ilmu di majelis yang semoga penuh barokah, ya barokah karena saat itu juga hujan deras turun mengamini doa-doa kami. hehe

Kitab yang dibahas dalam pengajian ini saya tidak tahu, akan tetapi yang dibahas adalah fiqih munakahat. Kitabnya kitab kuning gundul. Tema malam ini tentang wali nikah. Diuraikan dalam kitab tersebut urutan daripada wali yang boleh menikahkan seorang wanita. Urutan perwalian yang boleh menikahkan adalah sebagai berikut:

  1. Ayah Kandung;
  2. Kakek Kandung;
  3. Saudara Laki-Laki seayah dan seibu (Kakak,Adik);
  4. Saudara Laki-Laki seayah (Kakak,Adik);
  5. Anak Laki-Laki dari Saudara Laki-Laki seayah dan seibu (Keponakan) ;
  6. Anak Laki-Laki dari Saudara Laki-Laki seayah (Keponakan);
  7. Saudara Laki-Laki dari Ayah yang seayah dan seibu (Paman);
  8. Saudara Laki-Laki dari Ayah yang seayah (Paman).
  9. Anak Laki-Laki dari Saudara Laki-Laki Ayah yang Seayah dan Seibu (Saudara Sepupu/Misan);
  10. Anak Laki-Laki dari Saudara Laki-Laki Ayah yang Seayah (Saudara Sepupu/Misan)
Selesai pengajian hujan pun belum reda, bahkan lebih deras. Akhirnya ada jemputan datang. Alhamdulillah, jemputanya bukan hanya payung, tapi pake mobil. Hehe

 Pulang dari Mesjid ada MTGW Live di Metro TV. Luar biasa pesan yang disampaikan kepada anak-anak korban perbudakan kuali di tangerang yang terungkap beberapa waktu yang lalu. Intinya mereka selamat dengan semangat juang yang luar biasa, namun semua itu selalu ada keajaiban-keajaiban atau campur Tangan Tuhan. Menjadi pribadi yang memaafkan akan menjadi pribadi yang bahagia daripada menuntut balasan bagi orang yang telah menyiksa mereka.

Kesimpulan di akhir disampaikan bahwa "Nasib adalah akibat, sedangkan kita adalah sebab". Jadi teringat ayat dalam Alquran bahwa Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu mau mengubah dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar